Energi Panas Bumi Adalah Energi Ramah Lingkungan

Proses terbentuknya energi panas bumi terjadi akibat benturan lempeng tektonik yang satu dengan lempeng tektonik lainnya. Benturan kedua lempeng tersebut menghasilkan magma yang menjadi sumber energi panas bumi di dunia. Di Indonesia sendiri potensi energi panas bumi mencapai 40% energi panas bumi yang ada di dunia, yaitu sekitar 27 .000 MW

Proses pemanfaatan energi panas bumi memiliki perbedaan yang cukup signifikan dengan pemanfaatan energi lainnya, seperti minyak, gas bumi, dan batubara. Energi yang berasal dari fosil memiliki keterbatasan karena tidak berkelanjutan. Sedangkan energi panas bumi memiliki sifat berkelanjutan apabila dilakukan manajemen sumber daya yang ada.

Dilihat dari sisi pembentukannya, energi panas bumi terbentuk di jalur gunung api (vulcanic arch) yang biasanya terdapat di daerah dataran tinggi (perbukitan dan pegunungan). Sedangkan minyak dan gas terdapat pada daerah cekungan busur belakang bumi (back arch basin) yang biasanya terdapat di dataran rendah dan lautan.

+ Download Video 3Gp (7 MB) + + Download Video MP4 (30MB) +

Berdasarkan type batuan penyusun yang akan ditembus untuk memperoleh energi panas bumi didominasi oleh batuan pegunungan yang memiliki sifat lebih keras. Sedangkan sifat batuan yang ditembus untuk memperoleh energi minyak dan gas yang berada di cekungan, relatif lebih lunak karena merupakan type batuan sedimen. Sehingga proses pemboran minyak dan gas lebih cepat dibandingkan pemboran untuk panas bumi.

Dengan type batuan penyusun dimana lokasi panas bumi ditemukan, maka sangat kecil kemungkinan sumur pemboran panas bumi untuk runtuh dan menyebabkan semburan seperti halnya pemboran di bidang minyak dan gas bumi. Oleh karena itu sumur pengeboran panas bumi boleh dibilang relatif lebih aman bila dibandingkan dengan pemboran minyak dan gas bumi.

Panas bumi dan minyak bumi terletak pada suatu wadah yang sering disebut reservoar.  Reservoar minyak dan gas bumi mengandung unsur: Hidrokarbon, minyak, dan gas. Sedangkan unsur yang terdapat pada reservoar panas bumi  didominasi air dan uap air.

Pembangkit panas bumi merupakan pembangkit yang ramah lingkungan, karena limbah yang dihasilkan dari proses pembangkitan hanya berupa air hangat (+/- 50 0 C) dan uap air dan sedikit gas CO2, H2S yang sebagian besar langsung disuntikkan ke dalam tanah untuk menjaga suplai fluida yang sudah dimanfaatkan. Dengan metode seperti ini potensi tercemarnya lingkungan oleh limbah pembangkitan sangat kecil sekali efeknya bagi lingkungan sekitar.

Dilain pihak fluida kerja panas bumi tidak terbakar, dan tidak mudah menyebar. Hal ini dikarenakan fluida kerja panas bumi hanya berupa air yang panas, tidak ubahnya seperti air di dalam teko teh yang kita hidangkan setiap hari.

Selain sebagai pembangkit listrik, energi panas bumi juga bisa dimanfaatkan untuk fungsi lainnya seperti, pengeringan produk-produk pertanian, budidaya perikanan air tawar, budidaya jamur dan sebagai objek wisata air panas.

Efek Samping Pembangunan PLTP (Pembangkit listrik tenaga panas bumi) bagi daerah terdekat.

Salah satu aset yang akan dibangun untuk memperlancar pembangunan PLTP adalah pembangunan jalan dari dan menuju ke lokasi PLTP. Pembangunan jalan ini tidak hanya untuk kepentingan perusahaan, melainkan juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Dengan adanya jalan ini maka transportasi dari dan menuju ke desa-desa terdekat akan menjadi lancar. Hasil-hasil bumi yang diproduksi akan mudah didistribusikan dengan biaya yang lebih murah apabila transportasi menjadi lancar.

Sebagai perusahaan yang padat modal, tentunya ada mekanisme yang harus dilalui untuk sampai kepada tahap ini. Salah satu mekanisme tersebut adalah pembangunan sarana pendukung dilakukan setelah PLTP beroperasi dengan normal. Artinya perusahaan sudah bisa menjual produk (listrik) mereka kepada PLN. Apabila masa persiapan dan pembangunan PLTP ada beberapa sarana yang belum dibenahi itu sebenarnya menunggu proses saja.

Sebagai contoh untuk lapangan yang dikelola oleh PGE (Pertamina Geothermal Energy) di Lumut Balai SUMSEL direncanakan akan berproduksi pada tahun 2015. Jadi sebelum PLTP beroperasi dengan normal, sarana dan prasarana yang akan dibangun akan disesuaikan dengan skala prioritas terlebih dahulu.

Sebagai BUMN yang sudah diberikan kesempatan melakukan kegiatan usaha disuatu tempat, maka sudah selayaknya memberikan sumbangsih kepada masyarakat baik itu secara langsung melalui pemberian beasiswa, pembangunan rumah ibadah, renovasi sekolah, maupun secara tidak langsung dengan cara mengadakan pelatihan keterampilan masyarakat, membuka lapangan kerja baru, serta memberikan pelatihan kewirausahaan agar masyarakat menjadi maju dan berkembang dengan dukungan dari perusahaan. Semua campur tangan perusahaan itu akan dilakukan setelah perusahaan sudah menghasilkan produk dan sudah dijual kepada PLN.

Dilain pihak, pembangunan PLTP membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak, terutama pada masa EPC (konstruksi). Dengan adanya permintaan tenaga kerja yang cukup banyak ini tentu akan lebih memprioritaskan masyarakat setempat untuk ikut serta membangun PLTP sesuai dengan keterampilan masing-masing. Meskipun masa kerja pada saat ini terbatas, tetapi cukup memberikan tambahan pendapatan bagi masyarakat sekitar. Oleh karena itu harus dimanfaatkan sebesar-besarnya agar kesempatan tersebut tidak hilang dari diri kita dengan cara meningkatkan keterampilan, sikap yang baik, sopan, dan membuka diri dengan peraturan-peraturan yang sudah ditentukan oleh pihak lain, agar keberlangsungan kerja dapat dijaga dan menciptakan kesan yang baik bahwa orang-orang di daerah kita adalah orang-orang yang bisa diandalkan serta mampu diajak bekerjasama.

Lalu apa-apa saja yang dibutuhkan oleh kita dalam menyongsong pembangunan PLTP agar kita bisa menikmati juga hasil dari pembangunan PLTP tersebut?

Tidak ada jawaban yang pasti, tetapi secara umum bisa saya katakan dalam tulisan ini adalah membuka wawasan secara luas dengan cara memikirkan apa-apa yang dibutuhkan dalam pembangunan PLTP dan kita berusaha untuk dapat memenuhinya. Misalnya;

  1. Ketika anda berada di lokasi dekat PLTP, maka manfaatkan rumah anda, pekarangan anda, dan keahlian anda untuk mendukung pemnbangunan PLTP. Kalau kita pintar memasak, siapkan diri untuk berjualan makanan di dekat lokasi PLTP, karena pada masa pembangunan akan banyak sekali orang-orang berdatangan dan pasti membutuhkan makan. Maka anda bisa menjual makanan di lokasi tersebut.
  2. Kalau ada keluarga yang memiliki rumah dekat dengan lokasi, maka persiapkan juga untuk membuat rumah sewaan untuk para pekerja yang nanti pasti akan membutuhkan tempat tinggal selama proses pembangunan berlangsung.
  3. Ketika anda memiliki kendaraan yang bisa digunakan, coba tawarkan kepada perusahaan siapa tahu kendaraan anda juga bisa digunakan untuk antar jemput karyawan yang sedang bertugas di lokasi PLTP
  4. Ketika anda memiliki produk khas (misalnya bubuk kopi luwak) bisa juga ditawarkan sebagai oleh-oleh dari Semende untuk karyawan yang datang ke lokasi tersebut.
  5. Ketika anda ada kolam pemancingan, bisa juga dibuatkan selebaran untuk diumumkan, karena karyawan dan para pekerja di lokasi juga membutuhkan hiburan setelah sekian lama mereka bekerja di lapangan tanpa libur, saatnya anda memberikan mereka hiburan dengan kolam pemancingan berbayar
  6. Bagi yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu, misalnya Las, Pertukangan, Listrik, juga banyak dibutuhkan
  7. Pengalaman penulis menyatakan bahwa “makanan bakso”  menjadi favorite pekerja di lapangan, untuk itu bagi yang bisa membuat bakso sangat dianjurkan untuk mencoba peruntungan dengan menjual bakso di sekitar lokasi PLTP, siapa tau dari mulanya iseng-iseng bisa menjadi keberuntungan anda di masa depan
  8. Membuka jasa Laundry, pekerja biasanya malas untuk mencuci baju, karena mereka sibuk dengan pekerjaannya di lokasi PLTP, tetapi mereka juga tidak mau memakai baju kotor, saatnya peluang kerja terbuka lebar dengan membuka jasa pencucian baju, kalau kita hitung 50 orang x Rp. 6.000/kg x 15kg/bulan maka perkiraan yang dapat diperoleh adalah: Rp. 4.500.000/bulan. Dipotong biaya deterjen dan pegawai Rp. 700.000, maka pendapatan bersih sebulan Rp. 4.500.000 – Rp. 700.000 = Rp. 3.800.000,- Pendapatan yang cukup untuk menambah kebutuhan hidup sehari-hari, sebagian untuk ditabung.

Dengan demikian ada banyak kesempatan yang sesuai dengan kemampuan kita masing-masing tetapi juga dibutuhkan oleh PLTP selain menjadi karyawan/pekerja di PLTP sebagai efek positif dibangunnya PLTP di daerah kita

Untuk lebih mengenal bagaimana terjadinya proses pemanfaatan panas bumi, bisa di tonton melalui video berikut ini.

  File MP4 30 MB
File 3Gp 7 MB

Tinggalkan komentar