Objek Wisata Energi Terbarukan, Penantang Baru Produk Kopi Semende Yang Sudah Terkenal Itu

Bila anda pernah mendengar kata “Semende” atau “Semendo” maka sebagian besar akan menyebutkan bahwa kata tersebut selalu terkait dengan salah satu minuman khas di Indonesia, yaitu “KOPI”. Ya… memang seperti itu adanya… Semende  sudah terkenal sejak lama sebagai salah satu daerah penghasil  minuman kenikmatan yang menurut sebagian orang minuman ini dapat menyebabkan candu.

Fakta ini tidaklah berlebihan, dengan ketinggian elevasi  800 hingga 1200 meter di atas permukaan laut, menyebabkan daerah Semende merupakan  daerah yang cukup baik untuk pertumbuhan tanaman keras yang satu ini. Apalagi kalau bukan kopi arabika yang wanginya tercium semerbak mewangi mengundang selera untuk menghabiskan minuman ini, hingga tetes terakhir. Dan satu lagi, rasa kopi terbaik itu adalah kopi yang ditanam pada ketinggian yang relatif lebih tinggi dari permukaan laut. Makanya kopi dari Semende Maknyusss…. Slurrrpp…. Slurrpp… Habislah kopinya.

Tapi tenang…. sekarang Semende memiliki penantang baru…. mau tahu…benar…. mau tahu…. yang sabar dulu ya…?? hehe 🙂 😉

Ketika suatu hari nanti pembaca mendengar, membaca, atau bahkan menyaksikan acara di TV-TV mengenai daerah Semende, maka anda-anda jangan pernah kaget. Karena Semende dimasa yang akan datang tidak hanya menceritakan tentang kopi, tidak hanya menceritakan tentang “Jamesbone” 😀 atau menceritakan tentang bahasa-bahasa Semende yang memiliki logat khas “Jeme Kabah, Jeme Karut, ataupun Jeme Alap” karena dimasa yang akan datang Semende akan bertransformasi menjadi daerah dengan produk baru, penantang baru, dengan kemasan baru, dan so pasti akan menjadi “Semende Gaya Baru” hihihihi (asal jangan menjadi Semende Orde Baru, hahaha)

Seperti apa transformasi yang akan ditawarkan untuk kemajuan Semende dimasa yang akan datang? Apa saja daya dukung yang bisa dijadikan nilai tambah, serta peran-peran apa saja yang dibutuhkan dalam rangka menyongsong transformasi tersebut? dalam artikel inilah akan saya bahas satu per satu, semoga akan membuka wawasan semua pembaca dan diri penulis sendiri akan pentingnya transformasi diri untuk menjadi lebih baik, lebih menjual, lebih berdayaguna, dan lebih memiliki nilai tambah, tidak hanya untuk masyarakat sekitar, tetapi juga untuk Sumatera, Indonesia, dan bahkan dunia tetapi tidak meninggalkan budaya, potensi, dan kearifan lokal masyarakatnya.

Baiklah mari kita mulai petualangan ini…

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa di daerah Semende Darat Kab. Muara Enim memiliki potensi energi panas bumi yang sudah terkenal ramah lingkungan. Potensi ini mulai dikembangkan oleh salah satu anak perusahaan milik negara. Hasil dari pemanfaatan potensi ini nantinya berupa listrik yang akan dialirkan untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Sumatera, khususnya Sumatera Bagian Selatan.  Energi panas bumi adalah salah satu sumber energi terbarukan di dunia, karena pengelolaannya berupa siklus fluida yang tanpa henti berputar dengan sumber energi dari alam, dan akan terus menghasilkan listrik selamanya sepanjang diikuti dengan pengelolaan yang baik. Potensi panas bumi ini bisa menjadi salah satu objek wisata pendidikan yang bisa menjadi tujuan wisata, mulai wisatawan asing, wisatawan lokal, mahasiswa sampai tingkat anak-anak SD.

Dari hasil kunjungan wisata tersebut kita bisa memberikan pendidikan kepada pengunjung  bagaimana energi listrik dihasilkan. Bagaimana  pembangkit panas bumi dibangun untuk menghasilkan listrik yang kita pakai dirumah-rumah? Apa-apa saja keuntungan yang bisa diunggulkan dari sebuah pembangkit energi terbarukan dibandingkan dengan pembangkit listrik lainnya yang sumber energinya berasal dari bahan bakar fosil? dan masih banyak pengetahuan-pengetahuan yang akan diberikan sehubungan dengan energi terbarukan di Indonesia dan bahkan dunia. 🙂

Ooppsss…. jangan beranjak dulu…… 😛

Kunjungan tidak hanya berhenti disitu lho, tetapi pengunjung akan diajak juga ke beberapa manifestasi (tanda adanya potensi panas bumi) berupa kolam air panas yang dapat dinikmati dengan berenang-renang di kolam pemandian air panas yang sudah dikelola oleh perusahaan/koperasi setempat seperti yang sudah dilakukan di Ciater,  Cipanas, dan lokasi lainnya di Jawa Barat. Jadi, kalau di Semende sudah bisa mandi di kolam air panas, kenapa kita harus ke Garut? atau Subang? hanya untuk mandi air panas ??? Ke Semende juga bisa kok…. 😉

Nah… habis mandi-mandi mari kita lanjutkan pertualangannya….

Seperti daerah lain, potensi panas bumi berada di daerah perbukitan. Daerah ini juga dilewati oleh beberapa sungai yang berasal dari puncak bukit dengan debit air relatif stabil sepanjang masa. Dengan adanya perbedaan elevasi karena topografi yang tidak rata, laju air sungai  memiliki energi potensial maupun energi kinetik. Dari energi yang tersimpan itulah kita manfaatkan untuk berbagai keperluan. Salah satu keperluan tersebut adalah untuk membangkitkan listrik mikrohidro.

Listrik yang dihasilkan dari mikrohidro nantinya akan dijadikan bentuk lain seperti energi gerak, energi panas, dan energi cahaya.  Lstrik mikrohidro juga listrik dari energi terbarukan juga lho… asyik kan…..hehe

Makanya, lanjutkan membaca sampai selesai.

Karena listrik dapat dirubah-rubah menjadi bentuk energi lainnya, maka energi listrik bisa dimanfaatkan juga untuk kepentingan pertanian, perikanan, dan perkebunan juga…nah.. lho… harus buka-buka buku fisika SMP lagi nieh 😉 yuuukkk… mari yuuk..kita lihat. Salah satu produk andalan Semende kan kopi, kopi selesai dipetik harus digiling untuk melepaskan kulit dari bijinya. Setelah digiling harus dijemur untuk menghilangkan kadar airnya hingga kandungan air maksimum 12% saja. Setelah kering kopi harus di sangrai, atau di gongseng agar biji kopi bisa diolah lebih lanjut. Setelah digongseng baru digiling kembali agar menjadi kopi bubuk, seperti yang pembaca minum setiap hari. Tetapi masalahnya adalah waktu yang dibutuhkan dari biji kopi selesai dipetik dan menjadi bubuk kopi membutuhkan waktu cukup lama 😦 bisa 3 sampai 4 minggu. Itupun kalau cuaca bagus, kalau musim hujan tiba, maka waktu yang dibutuhkan akan semakin lama lagi.. 😦 😦

Jadi…..

Coba bayangkan, kalau seandainya mesin penggiling kopi, mesin pengering kopi, selanjutnya mesin penyanggrai (penggoreng), dan mesin pembungkus kopi berada dalam suatu tempat…? Sungguh suatu kemudahan yang sangat mungkin diciptakan.

Untungnya lagi dengan bantuan energi lstrik mikrohidro semua energi itu adalah Gratisss tiss tisss.

Cukup dengan 3-5 hari saja waktu yang dibutuhkan untuk memproses kopi yang baru dipetik sampai menjadi sebungkus kopi layaknya “kopi kapal api, luwak white coffe, atau ABC kopi” kemudian langsung bisa diekspor ke luar daerah.

Sebuah peluang bisnis yang sangat cerah, secerah dan seranum senyuman sang pacar dimasa-masa SMA  ketika cinta kita diterima ( halah…… sok…sok romantis 😛 )

Disinilah peluang bisnis object wisata energi terbarukan dimulai.

Mari kita ajak pengujung memetik kopi, setelah kopi dipetik kita bawa ke mesin penggiling, ketika selesai kopi digiling, butuh 8 jam minimal waktu untuk pengeringan secara mekanis (nah, disnilah kita ajak pengunjung nginap di rumah kita,,,, hehe, peluang bikin penginapan deh, peluang deui..peluang deui begitu kata urang Bandung bilang… 😉 )

Keesokan harinya, kita ajak pengunjung menggoreng kopi, tentu dengan waktu menggoreng sekitar 5-6 jam (dengan penggorengan mekanis) waktunya makan siang, siapkanlah pengunjung makan siang dengan pindang Semende, Ulam petai (lalapan pete bahasa Indonesianya) dan jangan lupa kasih tempoyak. Begitu kopi selesai digoreng, maka ajak juga pengunjung ikut serta menggiling kopi yang sudah matang menjadi bubuk. Setelah menjadi bubuk, bungkuslah kopi tersebut dengan kemasan yang menarik, semenarik kopi ABC, Serapi kemasan TOP coffe, dan sajikan dengan penyajian ala Starbuck Coffee. Maka dijamin pengunjung akan tersenyum menerimanya.

Wah… oleh-oleh dari Semende emang beda…. Sesuatu banget… Alhamdulillah ya….

Nah… selama pengunjung menunggu proses kopi selesai, ajaklah anak-anaknya bermain dengan outbond kecil-kecilan, ajaklah mereka mandi ke sungai, ajari mereka bertanam sayuran, bertanam padi, dan jangan lupa tempelkan lumpur-lumpur sawah ke pipi mereka sebelum di photo “klik” untuk kenang-kenangan, inilah buktinya berwisata ke Semende yang sangat mengasyikkan. Ilmu dapat, badan seger, stres menghilang, anak-anak pun riang gembira… hehe

E…e… jangan lupa, sediakan tenda kecil, alat masak kecil, dan makanan kecil, dan ikan kecil juga mainan selama di Semende. Biasalah, anak-anak seneng mainan meskipun itu beberapa ekor ikan kecil saja 🙂

Upss… hampir lupa. Budidaya jamur juga bisa dikelola dengan menggunakan energi terbarukan juga 😀 caranya adalah media tanam jamur harus disterilisasi dari semua bakteri dan virus yang ada di media tanam tersebut. Metode yang digunakan bisa menggunakan uap panas bumi, atau menggunakan uap dari hasil pemanasan listrik mikrohidro. Nah, hasil dari budidaya jamur ini adalah jamur krispy, jamurnya dipanen, langsung dibersihkan, dilumuri dengan tepung, kayak KFC gitu tu… atau ayam McD, kemudian digoreng. Biar tidak banyak minyaknya, putar pakai spiner hasil bikinan anak SMK Semende, jadilah sebuah produk jamur krispy Semende tanpa minyak berlebih. Ini bisa jadi oleh-oleh lagi, dan pengunjung ajak juga melihat-lihat proses ini. Peluang deui…peluang deui… 🙂

Nah… begitulah sekelumit gambaran objek wisata energi terbarukan di Semende, tapi ini belum lengkap ya… masih ada sambungannnya…. ditunggu saje…. hehe

Cooming Soon

7 Tanggapan

  1. nduk lmak ple oi, amjam aq ndengae nxe klu dsmende lah ade wisata belagk mbak itu . .
    smoga tambh maju semende . . >

  2. daearah dingin minum kopi semende..

  3. postingan nye bagus 🙂
    ade lucu’e dikit heheeehe

  4. Sangat luar biasa apa yang anda sajikan…

  5. Semoga cepet terwujud planing wisata ini!…:-)

  6. Mantap mantap, gaya bahasa nye lok bukan jeme palak taguk😂

Tinggalkan komentar