Mari kita budayakan “mencontek”, mencontek itu baik….

Trik dan tip untuk menjadi kreatif, Cara yang paling mudah adalah “Mencontek”. Itulah fakta di lapangan…

Sebenarnya mencontek adalah perbuatan “Terpuji” dalam dunia kreatifitas. Karena mencontek adalah proses untuk membuat sesuatu yang baru. Kita bisa membaca sejarah bahwa negara Jepang dulu juga mencontek. Mereka mencontek mobil-mobil yang dibuat dari Amerika. Kemudian mereka mulai merubah sedikit-demi sedikit hasil contekannya supaya tidak sama dengan buatan Amerika. Suatu masa Jepang mencotek mobil buatan USA, sejalan dengan waktu ternyata mobil yang dibuat Amerika tidak sesuai dengan tubuh orang-orang Asia yang rata-rata lebih kecil dibanding orang Amerika/Eropa. Maka dengan kreatifitasnya Jepang membuat mobil dengan ukuran yang lebih kecil dan tentunya lebih hemat bahan bakar, dan hasilnya di Indonesia dapat kita lihat lebih banyak mobil “hasil contekan” dibandingkan mobil dari “yang diconteki” . Faktanya seperti itu kan…?? 🙂

Kita tidak usah membahas negara China, karena tidak dibahas juga tentu pembaca sudah melihat, mendengar, dan bahkan mungkin sudah menggunakan produk-produknya. Jadi tidak perlu di bahas kembali… hehe

Mari kita buka sedikit mata dalam hal “contek-mencontek”

Penulis adalah pedagang, dan produk yang dijual adalah produk “pasaran”. Artinya produk yang juga dibuat dan dijual oleh orang lain. Pertama kali berdagang hanya berdasarkan pesanan saudara yang berada di luar Jawa. Jangkauan pasar kecil, karena hanya terbatas kepada tetangga dan beberapa orang lain yang sempat lewat ke tokonya. Beberapa bulan berlalu, tidak ada peningkatan penjualan yang signifikan. Penjualan hanya sekitar 3-4 pcs per minggu. Ketika itu muncul suatu ide disebabkan oleh ketidak senangan.  Kenapa bisa keluar ide itu akibat ke tidak senangan?

Itulah namanya ide, dia datang tak dijemput, pulang tak pernah di antar. Ide muncul ketika akun facebook saya ditandai oleh orang yang berjualan, awalnya saya kesal karena facebook saya ditandai berbagai produk, mulai dari alat kecantikan, obat luka, under wear, jam tangan, dan semua produk mereka. Awalnya sedikit, tetapi semakin hari semakin banyak, membuat saya semakin marah. Kalaupun saya marah toh mereka malah adem-adem saja. Akhirnya saya  “membalas dendam” dengan menjual produk saya di dinding akun mereka, saya contek ide mereka.

Tak disangka, tak diduga, karena niat “mencontek dan balas dendam” akhirnya pesanan produk yang saya jual membanjiri message saya. Hari itu juga langsung saya mendapat order…

BOoooommmm….Booommm…. Booommm…. Akhirnya “contekanku berhasil”  inilah bukti-buktinya…. website dan akun facebook

Lalu pertanyaannya adalah, mengapa tidak banyak yang mau melakukan “tindakan terpuji ini..??”

Jawabannya ada pada diri masing-masing.

Untuk itu saya mengajak, hayolah teman… adik… kakak… dan semua yang memiliki produk, mari di jual dengan kreatifitas, dengan kemasan yang menarik, dan promosi yang terus menerus.

Sejak sekarang  mulailah berwirausaha. Negara/daerah maju adalah negara/daerah dengan wirausaha terbanyak, bukan negara dengan jumlah karyawan terbanyak.

Tinggalkan komentar